Selasa, 15 Januari 2013

sejarah penemuan mesin faks

Alexander Bain

Mesin faks pertama kali dibuat dan dipatenkan pada tahun 1843 oleh Alexander Bain, seorang fisikawan Skotlandia. Awalnya Alexander Bain tengah mengembangkan alat komunikasi yang disebut telegraf. Penemuan inilah yang menjadi bentuk awal dari mesin faks. Mesin faks buatan Bain ini berdasarkan prinsip kerja jam elektrik yang sebelumnya ia temukan.

Pada tahun 1862, fisikawan Italia Giovanni Caselli membangun sebuah mesin yang dia disebut pantelegraph (perpaduan antara pantograph dan telegraf), yang didasarkan pada penemuan Bain. Ia kemudian membuka layanan komersial telefaks yang pertama antara Lyon dan Paris, pada tahun 1865.

Ide tentang mesin faks ini kemudian diperbaiki oleh Frederick Bakewell yang membuat beberapa perbaikan pada desain awal Bain. Kemudian pada tahun 1851, Bakewell mendemonstrasikan karyanya tersebut pada suatu pameran besar di London. Ternyata sistem awal yang dibuat oleh Bakewell dan Bain masih sangat lemah dan hanya mampu menghasilkan gambar dengan kualitas buruk. Hal ini terjadi karena masih belum sesuainya mekanisme pada sistem pengiriman dan penerimaan.

Kemudian seorang penemu dari Inggris, Shelford Bildwell, menyusun suatu scanning phototelegraph, yaitu suatu telefaks mesin pertama yang mampu melakukan scanning dalam bentuk dua dimensi. Penemuan itu terus dikembangkan oleh para ahli hingga pada tahun 1929 ditemukan hellschreiber oleh Rudolf Hell, yang menjadi penggagas awal dalam mekanisme pengiriman dan scanning dokumen pada mesin faks.

Selama bertahun-tahun, mesin faks tetap rumit, mahal dan sulit untuk digunakan, namun pada tahun 1966 Xerox memperkenalkan telecopier Magnafax, mesin faks yang lebih mudah digunakan dan dapat dihubungkan ke saluran telepon. Dengan menggunakan mesin ini, dokumen surat membutuhkan waktu sekitar enam menit untuk dikirimkan. Walaupun prosesnya lambat, namun pada waktu itu, hal tersebut sudah merupakan sebuah kemajuan teknologi yang besar.

Meskipun peralatan untuk mengirimkan dokumen cetak secara elektronik telah ada sejak awal abad ke-19, namun mesin faks mulai banyak digunakan dan dianggap menguntungkan pada pertengahan tahun 1970-an. Mesin faks digital pertama pada masa itu menjadi sangat popular di Jepang karena adanya kebutuhan yang sangat penting terhadap mesin faks. Kemudian mesin faks menjadi begitu mudah dijangkau sehingga akhirnya terkenal ke seluruh dunia.

Seiring berjalannya waktu, mesin faks terus mengalami perkembangan, terutama dalam hal perbaikan kecepatan transmisinya (pengirimannya). Hal ini terjadi karena semakin besar kecepatan transmisi, semakin cepat pula dokumen dapat terkirimkan.

sejarah penemuan kamera

kamera Obscura
Sebenarnya usaha manusia untuk mengabadikan apa yang dilihat oleh mata telah dimulai sejak 336 Sebelum Masehi (SM). Pada waktu itu Aristoteles memperkenalkan teknologi ‘lubang jarum’. Aristoteles mengatakan bahwa cahaya yang melewati lubang kecil akan membentuk kesan atau gambar atau image. Metode yang diperkenalkan Aristoteles inilah yang dijadikan prinsip dasar teori yang terus digunakan dalam pengembangan teknologi fotografi. 

Sesuai dengan prinsip kerja tersebut pada abad ke-11 ditemukan kamera yang diberi nama Camera Obscura. Obscura berasa dari bahasa Latin yang berarti ruang gelap. Kamera ini berbentuk ruangan khusus yang di dalamnya dipantulkan cahaya yang terdiri dari dua lensa konveks. Camera obscura pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan muslim yang bernama Alhazen antara tahun 965-1039 Setelah Masehi. Sejak saat itu para ilmuwan arab telah disibukkan dengan penggunaan-penggunaan kamera tersebut. 

Pada tahun 1267, camera obscura disempurnakan oleh Roger Bacon. Dia menambahkan beberapa cermin untuk memantulkan cahaya yang masuk lewat lubang. Hasil pantulan tersebut menciptakan proyeksi gambar kondisi di luar. Peristiwa proyeksi kondisi yang "dibawa" cahaya tersebut, disebut sebagai ilusi optikal. 

Seorang matematikawan asal Italia, Gerolomo Cardano, antara tahun 1501-1576 memperkenalkan teknologi orbem e vitro, yang kemudian disebut sebagai nenek moyang lensa kamera. Teknologi ini menggunakan dua cermin cembung yang berfungsi sebagai lensa, sehingga cahaya yang masuk mengalami dua kali pemantulan. 

Tahukah kamu bahwa lensa mempunyai peran yang penting pada sebuah kamera. Tanpa lensa, kamera tidak akan bisa mengambil gambar. Tugas lensa adalah mengambil cahaya dari subyek agar masuk ke dalam fokus sehingga bisa menghasilkan gambar yang bagus. 

Pada tahun 1660-an ilmuwan Inggris yang bernama Robert Boyle dan asistennya Robert Hooke menemukan kamera portable (bisa dipindah-pindah) obscura. Pada tahun 1685, Penemuan mereka ini disempurnakan lagi oleh Johann Zahn. Kamera ini cukup praktis dan cukup kecil untuk dapat digunakan dalam bidang fotografi. Kamera ini sering kita lihat pada film-film bertema jaman dahulu. Kamera ini memakai lampu kliat yang meledak dan mengeluarkan asap. Dengan penemuan baru tersebut mulailah kamera dikenal oleh masyarakat luas. 

Barulah pada akhir abad ke 16, seorang ilmuwan dan penulis bernama Giovanni Battista della Porta dari Itali mengembangkan camera obscura. Ia mencoba mengadakan eksperimen dengan menggunakan sebuah lensa sederhana untuk mempertajam proyeksi bayangan yang masuk melalui lubang. Walaupun hasilnya masih jauh dari sempurna, namun langkah ini telah menandai mulai digunakannya sebuah lensa dalam pengembangan camera obscura. 

Pada abad ke-17, orang-orang berpendapat bahwa tidak bisa sembarang lensa yang bisa digunakan pada camera obscura. Maka dibuatlah lensa konveks yang berfungsi untuk menghasilkan gambar yang lebih jelas dan lebih tajam. Pada waktu itu kamera obscura ini sudah berbentuk menjadi sebuah kotak yang mudah untuk dibawa dan dipindahkan. 

Orang yang berjasa menyempurnakan kamera adalah Jacques Daguerre pada tahun 1837. Pada waktu itu ia menemukan lempengan yang diletakkan dalam alat camera obscura, hingga bisa langsung menyerap proyeksi gambar yang terpantul. Teknik mencetak karya Daguerre ini kemudian disebut daguerreotype. Namun teknik ini memuliki kelemahan yaitu hanya bisa bisa mencetak gambar sebanyak satu kali. Teknik ini kemudian dijual kepada pemerintah Perancis pada tahun 1839. Teknik mencetak gambar ini kemudian menjadi tersebar ke seluruh Eropa dan Amerika. 

Lalu muncul teknologi baru yang bisa memperbanyak foto lewat kertas film negatif. Teknik baru yang disebut dengan calotype ini ditemukan oleh William Fox Talbot dari Inggris pada tahun 1844. Meski cetakannya tidak sebagus foto Daguerre, tapi dia bisa memperbanyak hasilnya berapapun jumlahnya. Proses ini kemudian dinamakan photography, dan kemudian diakui sebagai inspirator proses foto modern. 

Setelah Daguerre dan William Talbot, pada tahun 1852, Frederick Scott Archer membuat temuan mencetak foto yang lebih cepat. Hanya dalam waktu 3 detik saja!! Caranya adalah dengan mencetak gambar pada saat plat film masih dalam keadaan basah. Teknik ini kemudian dinamakan collodion. 

Pada tahun 1871, Richard Maddox menemukan gelatin, sebuah bahan yang digunakan untuk mencetak foto. Bahan ini menggantikan piringan kaca fotografik. Dengan penemuannya ini, gambar bisa dicetak lebih banyak dan kualitasnya lebih bagus. Ketika itu, kamera sudah ada yang lebih handy alias bisa ditenteng. Ini merupakan awal dari proses produksi massal film. 

Tahun 1888 kamera Kodak portable box diperkenalkan oleh Eastman ke publik. Alat ini lebih ringkas dan sederhana daripada alat-alat fotografi sebelumnya. Alat ini sudah bisa digunakan oleh setiap orang, karena mudah digunakan. 

Memasuki abad ke-20, penemuan di bidang kamera terus berlanjut dan teknik-teknik dalam fotografi pun berkembang dengan pesat. Pada tahun 1924, Leitz memperkenalkan Kamera Leica yang kecil dan sederhana dalam penggunaannya. Kamera ini kemudian menjadi standar para jurnalis di masa itu. Kemudian pada tahun 1947, Edwin Land menemukan kamera Polaroid yang memungkinkan untuk mencetak gambar secara langsung tanpa memiliki negatif film, karena film instant digunakan langsung di dalam kamera tersebut. 

Kamera video yang bukan hanya bisa merekam gambar bergerak, tapi juga suaranya berhasil diciptakan oleh Philips dan Sony pada tahun 1979. Mereka juga memperkenalkan kaset video sebagai media perekamnya. 

Kemudian pada tahun 1986, Kodak berhasil menemukan teknologi fotografi tanpa film, yakni melalui sebuah sensor pada kamera yang bisa merekam 1,4 juta elemen gambar. Kemampuan merekam gambar inilah yang kemudian disebut sebagai megapixles. Selanjutanya pada tahun 1990, Kodak memperkenalkan kamera digital pertama di dunia

sejarah penemuan keyboard



Chiristoper Latham Sholes
Susunan keyboard yang dipakai umum sekarang ini diistilahkan dengan Qwerty. Istilah Qwerty ini diambil dari enam huruf pada susunan teratas dari sebuah keyboard. Sebenarnya susunan tersebut adalah salah satu susunan yang paling tidak efisien. Karena susunan tersebut sengaja dibuat seperti itu agar kita-kita dapat mengetik dengan lebih lambat. Loh? Mengapa demikian? Hal ini berkaitan dengan sejarah mesin ketik yang ditemukan lebih dulu oleh Christopher Latham Sholes (1868).

Pada awalnya susunan keyboard yang asli rancangan Christopher Latham Sholes ini tidaklah Qwerty. Susunan awal ini memungkinkan kita untuk mengetik dengan lebih cepat. Namun karena terlalu cepatnya dalam mengetik, sampai - sampai sering timbul masalah. Seringkali saat tombol ditekan, batang-batang huruf (slug) yang menghentak pita itu saling mengait/tersangkut antara satu dengan yang lainnya.

Karena bingung memikirkan solusinya pada saat itu, Christopher Latham Sholes justru mengacak-acak urutan huruf itu sedemikian rupa sampai ditemukan kombinasi yang dianggap paling sulit untuk digunakan dalam mengetik. Tujuannya untuk menghindari kesalahan-kesalahan mekanik yang sering terjadi sebelumnya. Hal ini berarti susunan Qwerty adalah susunan yang paling tidak efisien karena ditujukan agar kita dapat mengetik dengan lebih lambat.

Akhirnya pada tahun 1973 susunan pada mesin ketik inilah yang diturunkan pada keyboard sebagai input komputer dan kemudian diresmikan sebagai keyboard standar ISO (International Standar Organization). 

Sebenarnya ada beberapa standar susunan keyboard yang dipakai sekarang ini. Sebut saja ASK (American Simplified Keyboard), yang umumnya disebut Dvorak yang ditemukan oleh Dr. August Dvorak sekitar tahun 1940. Susunan Dvorak menggunakan kelima vokal dan lima konsonan yang paling umum digunakan yaitu AOEUIDHTNS. 
keyboard karya Christoper L.S
Susunan Dvorak ini memungkinkan kita untuk mengetik dengan lebih efisien. Tetapi mungkin karena terlambat, akhirnya Dvorak harus kalah dengan susunan huruf Qwerty yang sudah banyak di gunakan saat itu.
Susunan keyboard lainnya yang merupakan perkembangan dari susunan Qwerty adalah Qwertz yang dipakai di negara seperti Hungaria, Jerman, Swiss, dan lain-lain. Azerty yang dipakai oleh negara Prancis dan Belgia, serta Qzerty, dan lain-lain. 

sejarah penemuan mesin fotocopy

Chester F. Carlson

Ternyata, mesin fotocopy yang ada saat ini berasal dari kepayahan yang dialami seorang pria bernama Chester F. Carlson. Pada awalnya Ia adalah pekerja di sebuah perusahaan analisis paten untuk pembuat produk elektronik. Tugasnya saat itu adalah menyalin semua dokumen dan gambar paten ke dalam beberapa dokumen. Tentu, ini adalah pekerjaan yang sangat melelahkan karena membutuhkan waktu yang tak sedikit, bahkan berjam-jam.



Kemudian Carlson berfikir bagaimana caranya menggandakan dokumen dengan cepat dan praktis agar pekerjaannya itu mudah dilakukan. Ia pun membaca berbagai buku mengenai mesin cetak. Akhirnya suatu hari Carlson menemukan ide cemerlang dengan konsep elektrofotografi yang sekarang kita kenal dengan mesin fotocopy.

Penelitian dan percobaan terus dilakukannya untuk menyempurnakan hasil penemuannya tersebut. Usahanya dimulai pada tahun 1938 yaitu dengan bereksperimen dengan memanfaatkan bubuk jelaga (karbon) dan penyinaran cahaya untuk memindahkan suatu tulisan dari medium satu ke medium lain. Carlson juga menggunakan konsep hoto-conductivity yang intinya, dengan proses ini, gambar bisa digandakan dengan proses perubahan elektron tersebut.

Di kemudian hari penemuan Carlson ini dikenal dengan nama xerography. Nama xerography berasal dari bahasa Yunani, xeros (kering) dan graphos (menulis). Xerography merupakan teknik pengembangan dari elektrografi karena dalam prosesnya tidak melibatkan cairan kimia, tak seperti teknologi elektrografi sebelumnya. Teknik ini kemudian dipatenkan pada 6 Oktober 1942.

Selama beberapa tahun Carlson mencoba untuk terus menyempurnakan temuannya. Carlson juga mencoba ke berbagai perusahaan untuk menjual penemuannya itu. Namun banyak perusahaan yang menolak mesin temuannya itu karena pada saat itu penemuan Carlson dianggap tidak berguna dan tidak memiliki masa depan yang menjanjikan.
mesin fotocopy karya Chester F. Carlson

Setelah berusaha dengan sangat keras dan hampir putus asa, Carlson mendapat mitra pertamanya yaitu Batelle Memorial Institute yang bersedia memberikan modal. Dengan mitra pertamanya itu Carlson berhasil meyakinkan Haloid, sebuah perusahaan menengah Haloid Corporation, New York yang menjual kertas foto, untuk menjadi mitranya dalam pengembangan temuannya itu.

Haloid Company kemudian mengenalkan produk mesin fotokopi pertama itu dengan nama 
Xerox. Haloid Company pun berubah namanya menjadi Xerox Company. Mesin fotocopy ini kemudian dibuat secara besar-besaran pada tahun 1951. Dari waktu ke waktu, teknik fotocopy semakin berkembang. Selain dapat menyalin dan melipatgandakan dokumen dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak, mesin ini juga dapat memperbesar dan memperkecil dokumen. Bahkan kini mesin fotocopy sudah mampu menyalin dokumen yang berwarna. Berkat penemuan Carlson ini, kini kita dapat dengan mudah, murah dan cepat menggandakan sebuah dokumen. 

sejarah penemuan kalkulator


Blaise Pascal

Pada tahun 1642, Blaise Pascal yang pada waktu itu berumur 18 tahun, menemukan apa yang ia sebut sebagai kalkulator roda numerik untuk membantu ayahnya melakukan perhitungan pajak. Alat yang dinamakan Pascaline ini menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. 

Tahun 1694, seorang matematikawan dan filsuf Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin yang dapat mengalikan. Sama seperti Pascaline, alat mekanik ini juga bekerja dengan menggunakan roda-roda gerigi.

Pada tahun 1820, Charles Xavier Thomas de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi aritmatik dasar, penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dengan penemuan alat yang dinamakan arithometer ini, maka kalkulator mekanik pada zaman itu mulai popular. Dengan kemampuannya dan juga lebih praktis dari kalkulator sebelumnya, arithometer banyak dipergunakan hingga masa Perang Dunia I. Pada 1892 William Burroughs, seorang mantan teller, memperkenalkan sebuah kalkulator pencetak yang cukup sukses meskipun bertenaga tangan. 

Pada masa berikutnya, beberapa insinyur masih terus mengembangkan penemuan lainnya. Pada tahun 1903, John V. Atanasoff dan Clifford Berry mencoba membuat komputer elektrik yang menerapkan aljabar Boolean, sebuah perhitungan matematika yang dapat dinyatakan sebagai benar atau salah. 
calculator karya Blaise Pascal

Pada tahun 1931, Vannevar Bush membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial. Mesin tersebut dapat menyelesaikan perhitungan-perhitungan yang selama ini dianggap rumit. Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan. 

Pada tahun 1935, seorang insinyur konstruksi berkebangsaan Jerman bernama Konrad Zuse membangun sebuah kalkulator mekanik untuk menangani perhitungan matematik yang ada di profesinya. Tak lama setelah keberhasilannya, Zuse memulai pembangunan pada peralatan elektronik terprogram yang ia selesaikan pada tahun 1938.

Asal Usul Mouse

Douglas Engelbart
Mouse diperkenalkan pertama kali oleh Douglas Engelbart dari Stanford Research Insitute pada tahun 1963. Pada waktu itu, mouse terbuat dari bahan dasar kayu dan hanya mempunyai satu tombol. Kemudian model kedua muncul dan sudah dilengkapi dengan 3 tombol. Pada tahun 1970, Douglas Engelbart memperkenalkan mouse yang diberi nama X-Y Position Indicator (indikator posisi X-Y). Mouse ini berukuran sangat besar, dan menggunakan dua buah roda yang saling tegak lurus untuk mendeteksi gerakan ke sumbu X dan sumbu Y pada komputer.
Perkembangan mouse selanjutnya dilakukan oleh Bill English pada awal tahun 1970. Mouse ini menggunakan bola berputar kesegala arah yang melahirkan mouse tipe trackball, yaitu mouse terbalik dimana pengguna menggerakkan bola dengan jari. Mouse bola ini harus sering dibersihkan karena banyak debu yang menempel pada bolanya yang dapat menghambat pergerakan dari bola tersebut.
Kemudian mouse berkembang menjadi lebih modern dengan menggunakan sinar optikal untuk mendeteksi gerakan. Mouse optikal pertama kali dibuat oleh Steve Kirsch dari Mouse Systems Corporation. Mouse optikal lebih unggul dari mouse bola karena ringan, mudah dalam perawatan dan penggunaannya. Mouse optikal pertama hanya dapat digunakan pada alas (mousepad) khusus yang berwarna metalik bergaris-garis biru–abu-abu. Namun mouse optikal saat ini dapat digunakan hampir disemua permukaan padat dan rata, kecuali permukaan yang memantulkan cahaya.
mouse pertama kali karya Douglas Engelbart
Dan jenis mouse yang paling modern adalah yang berteknologi laser. Mouse ini pertama kali diperkenalkan oleh Logitech, perusahaan mouse terkemuka yang bekerja sama dengan Agilent Technologies pada tahun 2004, dengan nama Logitech MX 1000. Logitech mengaku bahwa mouse laser ini memiliki tingkat ketepatan 20 kali lebih besar dari mouse optikal. Meskipun sudah sangat canggih, namun mouse jenis ini belum banyak yang mempergunakan, mungkin karena harganya yang masih relatif sangat mahal.
Dari awal ditemukannya yang berbahan dasar kayu hingga saat ini yang telah berteknologi modern, jumlah tombol mouse tidak pernah berubah. Semua mouse memiliki tombol satu sampai tiga buah. Beberapa mouse modern juga memiliki sebuah roda (whee)l untuk memudahkan scrolling. Mouse modern juga sudah banyak yang tanpa kabel, yaitu dengan menggunakan teknologi wireless seperti infra merah, gelombang radio ataupun bluetooth.

sejarah penemuan telepon genggam



Martin Marty Cooper
Martin Marty Cooper (lahir 26 Desember 1928 di Chicago, Illinois, USA) yang merupakan pemimpin tim insinyur dari Motorola yang mengembangkan perangkat genggam ponsel yang berbeda dari telepon mobil (Car Phone). Cooper adalah CEO dan pendiri ArrayComm, sebuah perusahaan yang bekerja dalam penelitian teknologi Smart Antena dan mengembangkan jaringan nirkabel, dan merupakan direktur Penelitian dan Pengembangan Motorola.

Masa Awal

Martin Cooper dibesarkan di Chicago ketika terjadi masa resesi dunia. Orang tuanya adalah imigran Ukraina. Ia menerima gelar sarjana di bidang Electrical Engineering pada tahun 1950.

Karir

Martin Cooper bergabung dengan Reserve Officers Training Corps Angkatan Laut Amerika Serikat. Ia bertugas di kapal perusak Angkatan Laut AS selama Perang Korea dan kemudian di sebuah kapal selam yang bermarkas di Hawaii.

Setelah perang usai, Cooper meninggalkan angkatan laut dan mulai bekerja di Teletype, anak perusahaan Western Electric. Pada tahun 1954, ia pindah ke Motorola. Sambil bekerja di sana ia meneruskan studinya dimalam hari. Pada tahun 1957, ia menerima gelar Magister dalam bidang rekayasa elektronika dari Illinois Institute of Technology.

Pada tahun 1960 ia berperan penting dalam mengubah lembaran teknologi informasi yang sebelumnya terbatas digunakan dalam satu bangunan tunggal menjadi semakin luas yang dapat menghubungkan antar kota. Cooper membantu memperbaiki cacat dalam kristal Motorola yang dibuat untuk radio. Hal ini mendorong perusahaan untuk memproduksi massal kristal kuarsa pertama untuk digunakan dalam jam tangan quartz.

Pada tahun 1960, John F. Mitchell menjadi kepala insinyur proyek komunikasi portabel Motorola. Pada awal 1970-an, Mitchell memberi tanggung jawab pada Cooper di divisi telepon mobil (Carphone). Mitchell dan Cooper membayangkan sebuah produk komunikasi yang tidak hanya terpaku di dalam mobil. Sehingga alat tersebut haruslah kecil dan cukup ringan untuk menjadi alat portabel. Butuh waktu 90 hari pada tahun 1972 untuk menciptakan prototipe pertama dari ide tersebut.

Telepon Genggam Pertama
Telepon Genggam Pertama
Cooper dan para insinyur yang bekerja untuknya, serta Mitchell mempatenkan penemuan “Radio Telephone System' yang diajukan pada 17 Oktober 1973 dengan nomor paten 3906166  dan disetujui pada September 1975 atas nama mereka. Cooper dianggap sebagai penemu pertama telepon genggam seluler (handphone) pertama dan orang pertama yang melakukan panggilan dengan prototipe ponsel genggam seluler tersebut pada 3 April 1973. Kejadian yang bersejarah tersebut disaksikan di muka umum di depan wartawan dan orang orang yang lewat di jalan kota New York. Panggilan pertama ditujukan kepada Dr. Joel S. Engel, kepala riset di Bell Labs.

Kalimat pertama yang diucapkan adalah 'Joel, I'm calling you from a 'real' cellular telephone. A portable handheld telephone.'

Panggilan pertama tersebut sebagai awal penanda mulainya pergeseran fundamental teknologi dan pasar komunikasi ke arah komunikasi telepon yang portabel dimana seseorang dapat langsung berkomunikasi langsung dengan orang lain, tidak lagi seperti dahulu kala dimana yang dituju adalah tempat sebagaimana telepon rumah. Ini adalah karya hasil dari visinya bagi komunikasi telepon genggam nirkabel personal yang membedakannya dari telepon mobil (Car Phones). Cooper kemudian mengungkapkan bahwa ia mendapat ide untuk mengembangkan ponsel setelah menonton Kapten Kirk yang menggunakan suatu alat komunikator pada acara serial televisi Star Trek.

Meskipun digelari sebagai ‘Bapak Telepon Selular (Ponsel)’, dengan rendah hati Martin Cooper mengatakan “Meskipun aku bagian dari penemuan tersebut, tapi karya tersebut adalah hasil kerja tim dan ratusan literatur orang orang yang menciptakan visi tentang bagaimana selular seperti hari ini, yang tentu belum sempurna. Kami masih terus bekerja dan berusaha untuk membuatnya lebih baik”.

Komersialisasi Produk

Handset pertama Motorola DynaTAC, mempunyai berat 1 kg (2,2 pon) dan 35 menit waktu bicara. Di tahun 1983, setelah mengalami empat kali iterasi, tim Cooper telah mengurangi berat handset menjadi setengahnya. Harga produk tersebut sekitar $ 4.000 (atau sama nilainya dengan$ 8.600 di tahun 2009). Cooper Meninggalkan Motorola sebelum mereka mulai menjual ponsel genggamnya ke konsumen.

Sistem Bisnis Selular

Martin Cooper memulai sebuah perusahaan dengan para mitra yang menyediakan sistem penagihan  operator selular. Pada tahun 1986, mereka menjual Cincinnati Bell seharga $23m.

ArrayComm

Pada tahun 1992, Martin Cooper bergabung dengan Richard Roy, seorang peneliti di Universitas Stanford, untuk membentuk ArrayComm. Perusahaan ini mulai mengkhususkan dalam penciptaan komunikasi selular yang lebih efisien. Sementara memimpin perusahaan ini, Cooper menciptakan Hukum Cooper (Cooper's Law). Hukum ini menyatakan bahwa setiap 30 bulan jumlah informasi yang ditransmisikan melalui jumlah tertentu melalui spektrum radio bertambah dua kali lipat. Dia menyatakan bahwa hukum ini telah berlaku sejak tahun 1897 ketika Marconi mempatenkan telegraf nirkabel pertama kali.

Penghargaan dan Afiliasi

Pada tahun 1995, Martin Cooper menerima penghargaan Wharton Infosys Business Transformation Award untuk inovasi teknologi di bidang komunikasi. Cooper juga merupakan anggota Mensa International. Di tahun 2000 Martin Cooper termasuk Top Sepuluh Pengusaha di majalah Red Herring. Pada tahun 2009, ia bersama dengan Raymond Tomlinson dianugerahi Prince of Asturias, sebuah penghargaan bagi penelitian ilmiah dan penelitian teknis.